Sabtu, 16 April 2011

PSS kalah , 'Sepak bola vs pencak silat'

 PROBOLINGGO: PSS Sleman gagal merealisasikan tambahan poin dalam laga melawan, Persipro Probolinggo, dalam lanjutan Liga TI Phone, Kamis (14/4).

Bermain di Stadion Bayu Angga, Probolinggo, Skuat Super Elang Jawa (Elja), julukan PSS, harus menelan kekalahan besar 4-0.

Empat gol yang dicetak Laskar Minak Jinggo dicetak melalui Basri Babusalam menit ke-31 dan ke-89. Dua gol lainnya dilesakkan Ahmad Junaidi menit ke-69 dan Imam Hambali menit ke-52.

Asisten pelatih PSS, Iksan Mustahid mengatakan, akibat permainan keras yang ditunjukkan anak asuh Abdul Muntholib, permainan Deny Tarkas dkk menjadi rusak. Meski memiliki banyak peluang, namun duet Tri Handoko dan Ferry Anto yang di plot di lini depan selalu gagal menghasilkan gol.

“Bukan sepak bola tapi pencak silat di pertandingan sore ini [kemarin]. Kami sangat dirugikan dengan permainan keras mereka. Bagaimana tidak, permainan sudah bagus dirusak dengan permainan kasar, dan wasit yang memimpin pun tidak tegas,” katanya usai laga.

Iksan menambahkan, selain tidak tegas, wasit yang memimpin jalannya laga kemarin sore juga terlihat berat sebelah. Gol yang sempat tercipta di babak kedua melalui kaki Ferry Anto pun dianulir. Padahal, secara permainan, tandas Iksan PSS lebih baik dari tuan rumah. Dengan kegagalan meraih poin di Mojokerto, PSS harus turun satu peringkat ke posisi 10 klasemen sementara.

“Gol dianulir. Sedangkan setiap pemain kami membawa bola selalu offside. Kami dikerjain di sini,” pungkas Iksan.(Harian Jogja/Jumali)

Rabu, 06 April 2011

PSS targetkan 5 poin








SLEMAN: Kubu PSS Sleman mulai melupakan kegagalan meraup poin penuh saat ditahan imbang Perseru Serui di Stadion Maguwoharjo Sleman, Sabtu (2/4).

Konsentrasi skuat PSS saat ini tertuju pada tiga laga sisa yang akan dihadapi Deny Tarkas dkk.

”Kami masih ada sisa sekitar 10 hari untuk melakukan pembenahan. Kami tidak ingin tren ini terus berlanjut. Kami target lima poin, tiga poin di kandang dan dua lainnya di luar kandang,” kata M Basri, Minggu (3/4).

Meski masih tetap bertengger di papan tengah, rupanya Super Elang Jawa (Elja), julukan PSS belum merasa aman dari kejaran tim lain. Basri menandaskan, dengan hasil maksimal di tiga laga yang tersisa dipastikan posisi PSS akan tetap aman hingga akhir kompetisi.

”Kami tidak ingin mengambil risiko dengan melepas tiga laga yang tersisa. Kami ingin tetap berada di posisi yang kini kami tempati. Kalau bisa menyodok ke lima besar,” tegas Basri.

Akibat hasil seri dari Perseru Serui, PSS harus turun satu peringkat dari keenam menjadi ketujuh. Sedangkan dua rival terdekatnya, Persigo Gorontalo dan Persiku telah siap untuk menggeser posisi anak-anak Sleman.

Jika hitung-hitungan di atas kertas dengan asumsi meraup lima poin di tiga laga sisa, Elja akan mendapatkan 32 poin. Hasil itu lebih baik, ketimbang hasil yang diraih PSS musim sebelumnya.

Bagi Basri dua laga tandang yang bakal dijalani Deny Tarkas dkk bukanlah laga yang mudah. Pasalnya tuan rumah Persipro Probolinggo dan PSMP Mojokerto Putra dipastikan tampil ngotot menyusul kondisi yang dialami kedua tim di dasar klasemen itu.

”Mereka tentu akan mati-matian untuk meraih poin penuh di kandang mereka. Saya memang biasa memberikan kesempatan kepada pemain muda saat laga tandang, dan nanti di sana kami juga bakal maksimalkan pemain muda,” papar eks pelatih Persela Lamongan itu.

Basri mengaku kini pihaknya tinggal mengasah mental tanding pemain muda yang ada untuk merealisasikan lima poin yang ada. Sejauh ini penampilan tiga pilar yang selama ini dicadangkan dalam laga melawan Perseru cukup baik.
Abdullah Rifai dan Ade Cristian yang ditempatkan di lini belakang, serta Agung di posisi kiper dinilai memberikan andil besar dalam raihan satu poin di kandang.

”Tinggal benahi mental saja. Secara teknis tidak ada masalah dengan mereka,” pungkas Basri. (Harian Jogja/Jumali)